Daurah Ramadhan

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Daurah Harian Ramadhan 1446 🎙️ Bersama Ustadz Hanafi Abu Arify, Lc. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 🗓️ Doha, 27 Ramadhan 1446 / 27 Maret 2025 Antusias Beramal di Usia Senja Ramadhan sebentar lagi usai, maka hendaklah kita manfaatkan waktu tersisa hingga finish. Ibnu Rajab rahimahullah berkata, wahai hamba-hamba Allah ﷻ sesungguhnya Ramadhan sudah siap-siap meninggalkan […]

Saudaraku, Ramadhan sebentar lagi usai, jangan sampai perpisahan ini menjadikan kenangan yang buruk, tetapi kenangan yang dicatat Allah ﷻ sebagai hambaNya yang taat.

Kita telah paham bahwa tujuan puasa adalah mencapai derajat takwa. Puasa adalah sebab terbesar untuk mencapai derajat takwa, Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.

Berbicara tentang hidayah berarti membahas perkara yang paling penting dan kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Allah Ta’ala berfirman:

{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ}

“Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mulk ayat 2:

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

Dalam ayat ini Allah ﷻ tidak menyebut amal yang banyak, tetapi menyebut yang ahsan (yang berkualitas). Yaitu ikhlas dan muttaba’ah.

Surga adalah tujuan dan harapan akhir dari perjalanan setiap orang yang beriman. Dan untuk menggapainya, tentu perlu usaha keras dengan amalan yang diterima. Apalagi di bulan Ramadhan dimana pintu surga dibuka dan pintu neraka di tutup.

Surga dalam Al-Qur’an disebut sebagai jannah. Kata jannah sering muncul dalam Al-Qur’an, baik dalam bentuk tunggal, dua, maupun jamak.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat at-Taktsur ayat 8:

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ

Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Pada ayat ini terdapat Lam qosam dan nun taukid, ini menunjukkan bahwa semua nikmat benar-benar akan diminta pertanggungjawaban di sisi Allah ﷻ. (lihat Tafsir As-Sa’di).

Allah Subhanahu wa Ta’ala menafikan persamaan antara orang-orang yang berilmu dengan selain mereka. Disebutkan bahwa tidak sama antara dua golongan manusia ini sebagaimana Allah meniadakan persamaan antara penghuni surga dengan penghuni neraka. Subhanallah. Ini menunjukkan bahwa ilmu merupakan sebab yang menjadikan seorang hamba akan dimudahkan masuk surga sebagaimana kejahilan merupakan sebab yang menjadikan seseorang tidak mendapatkan petunjuk dan akhirnya masuk ke dalam neraka. Na’udzubillahimindzalik..

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Katakanlah, ‘tidak mungkin disamakan antara orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu.” (QS. Az-Zumar[39; 9)