بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 51-24
🎙 Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Syarah: Prof. Dr. Khalid Utsman Ats-Tsabt 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓 Al-khor, 10 Muharram 1447 / 5 Juli 2025



51 – باب الرجاء

Bab 51-24: Berharap kepada Allah ﷻ

Hadits ke-25 no. 439: Tanda Allah hendak Memberikan Rahmat kepada Suatu Umat

وَعَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « إِذَا أَرَادَ اللهُ تَعَالَى رَحْمَةَ أُمَّةٍ، قَبَضَ نَبِيَّهَا قَبْلَهَا، فَجَعَلَهُ لَهَا فَرَطًا وَسَلَفًا بَيْنَ يَدَيْهَا، وَإذَا أُرَادَ هَلَكةَ أُمَّةٍ، عَذَّبَهَا وَنَبِيُّهَا حَيُّ، فَأَهْلَكَهَا وَهُوَ يَنْظُرُ فَأَقَرَّ عَيْنَهُ بِهَلاَكِهَا حِينَ كَذَّبُوهُ وَعَصَوْا أَمْرَهُ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Daripada Abu Musa Al-Asy’ri radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila Allah hendak memberikan rahmat kepada suatu umat, maka Dia mewafatkan nabinya terlebih dahulu sebelum umat itu, maka jadilah nabi itu sebagai perintis dan pendahulu bagi umat itu. Dan apabila Allah hendak membinasakan suatu umat, disiksa-Nya umat itu, sedangkan nabinya masih hidup. Lalu umat itu binasa disaksikan nabinya dengan mata kepalanya, ketika mereka mendustakan dan mengingkari perintahnya.”

– [Shahih Muslim no. 2288]

📃 Penjelasan:

Hadist ini dibawakan di bab raja, kaitanya adalah bahwa umat ini manakala Nabi ﷺ wafat dan kita masih ada, menunjukkan umat ini umat yang dirahmati. Yang Allah ﷻ tidak menginginkan kebinasaan pada umat ini, karena Rasulullah ﷺ wafat duluan. Yang dimaksud adalah umat secara keseluruhannya.

Keutamaan umat Nabi ﷺ lainnya yang telah dijelaskan antara lain: Menjadi saksi bagi umat-umat yang lainya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 143: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.

Umat-umat terdahulu, jika menginginkan bukti kerasulan dan mereka mendustakannya, maka mereka langsung diazab.

Lain halnya dengan umat Muhammad ﷺ meskipun minta dibuktikan dengan mukjizat, dan mereka tetap tidak beriman, dan mereka tetap tidak di azab. Berikut beberapa kejadian yang telah jelaskan para ulama:

  • Mereka minta dibuktikan dengan membelah bulan, meskipun terjadi, mereka tetap tidak beriman dan tidak juga diazab.
  • Demikian juga saat isra’ m’iradj yang dilakukan dalam satu malam. Banyak yang tidak percaya dengan mukjizat meskipun ada sahabat yang membuktikan dan mereka masih selamat tidak diazab. Inilah keistimewaan Umat Muhammad ﷺ.
  • Kaum Yahudi, yang memiliki pengetahuan tentang kitab-kitab suci sebelumnya, ingin menguji kebenaran kenabian Nabi Muhammad ﷺ . Mereka mengajukan beberapa pertanyaan, termasuk kisah Ashabul Kahfi (penghuni gua) dan Dzulqarnain. Akan tetapi, meskipun terbukti benar, merekapun tidak percaya dengan kenabian Muhammad ﷺ.
  • Saat berdakwah di kota Thaif, Nabi Muhammad ﷺ mengalami penolakan keras dan dilempari batu oleh penduduknya hingga terluka. Meskipun demikian, beliau tetap menunjukkan kesabaran dan memaafkan mereka, bahkan berdoa agar mereka mendapatkan hidayah, meskipun ada tawaran malaikat untuk menghancurkan mereka.

Dan pada akhir dunia nanti (kiamat), umat akan dibinasakan dan saling membunuh. Rasulullah bersabda,

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَأْتِىَ عَلَى النَّاسِ يَوْمٌ لاَ يَدْرِى الْقَاتِلُ فِيمَ قَتَلَ وَلاَ الْمَقْتُولُ فِيمَ قُتِلَ ».فَقِيلَ كَيْفَ يَكُونُ ذَلِكَ قَالَ « الْهَرْجُ. الْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِى النَّارِ ».

“Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, dunia ini tidak akan berakhir sampai datang suatu masa atas manusia, pembunuh pada saat itu tidak tahu untuk apa dia membunuh, dan yang dibunuh juga tidak tahu karena apa dia dibunuh.” Beliau ditanya, “Bagaimana itu bisa terjadi?” sabda beliau, “ al Harj (kekacauan). Pembunuh dan yang dibunuh di neraka.”

Hadits ini adalah salah satu dari hadits-hadits asyratus sa’ah (tanda-tanda hari Kiamat).

Dan banyak kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang menjelaskan azab-azab pada umat terdahulu, seperti:

  • Kisah umat Nabi Nuh yang dibinasakan adalah tentang azab banjir bandang yang diturunkan Allah akibat kedurhakaan dan penolakan mereka terhadap ajaran Nabi Nuh. Setelah berdakwah selama 950 tahun, hanya sedikit yang beriman, sementara mayoritas kaumnya justru mengejek dan menolak seruannya untuk menyembah Allah semata.
  • Kisah kaum ‘Ad adalah cerita tentang suatu kaum yang diazab oleh Allah karena kekafiran dan kesombongan mereka. Kaum ‘Ad, yang dikenal kuat dan memiliki peradaban maju, menolak dakwah Nabi Hud dan tetap menyembah berhala. Sebagai balasannya, Allah mengirimkan angin kencang yang membinasakan mereka selama tujuh hingga delapan hari.
  • Mukjizat yang ditunjukkan Allah kepada Nabi Saleh untuk kaum Tsamud adalah keluarnya unta betina dari sebuah batu besar. Kaum Tsamud meminta mukjizat ini sebagai bukti kenabian Saleh, dan Allah mengabulkan permintaan mereka dengan memunculkan unta tersebut dari batu yang terbelah. Namun mereka pun mendustakannya. Kaum Tsamud diazab oleh Allah karena kekafiran dan kesombongan mereka, menolak ajaran Nabi Saleh. Azab yang ditimpakan berupa gempa bumi yang dahsyat, petir yang menyambar-nyambar, dan batu-batu besar yang menghancurkan mereka. Sebelum azab datang, tanda-tanda berupa perubahan warna wajah mereka menjadi kuning, merah, dan hitam dalam tiga hari berturut-turut, menjadi pertanda datangnya azab.
  • Demikian juga azab kepada kaum nabi Luth, Selain penyuka sesama jenis, kaum Sodom juga berlomba-lomba mengerjakan segala kejahatan, seperti merampok, membunuh teman sendiri, dan menganiaya manusia. Bahkan, seringkali pendatang yang masuk wilayah Kota Sodom menjadi korban. Perjuangan Nabi Luth untuk menyadarkan mereka dilakukan dalam setiap kesempatan tetapi tidak berhasil, hingga Allah ﷻ menurunkan azab kepada kaum Nabi Luth berupa bencana longsor, gempa bumi, dan hujan batu yang menimpa para kaum Sodom secara bertubi-tubi. Dalam sekejap mata, rumah, gedung, dan bangunan lainnya hancur lebur.

💡 FAWAID HADITS:

  1. Rahmat Allah ﷻ terhadap umat Nabi Muhammad ﷺ —semoga Allah menjadikannya semakin mulia—karena mereka adalah umat yang disayangi, yakni umat yang Nabinya telah diwafatkan sebelumnya. Dan kita memohon kepada Allah ﷻ, mudah-mudahan Dia menjadikan beliau sebagai perintis dan simpanan bagi kita yang akan kita temui kelak di telaga (beliau).
  2. Perhatian para Nabi-Nya terhadap kaumnya, dan tekad kuat mereka untuk membimbing dan memperbaiki keadaan mereka.
  3. Penyiksaan serta pembinasaan orang-orang kafir membuat bahagia para Nabi dan juga para pengikutnya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم