Karena hal ini, maka para ahli tentang hati menganjurkan agar setiap hamba berpaling dari ahli bid’ah, tidak usah mengucapkan salam kepada mereka, tidak perlu menampakkan wajah ceria, bahkan agar tidak menemui mereka kecuali dengan menekuk wajah dan berpaling.
Duduk dengan ahlul bid’ah menyebabkan kecinta’an kepada mereka. Ibnu Mas’ud berkata, “Seseorang hanya akan berteman dan berjalan dengan orang yang sejenis dengannya”.
Mush’ab bin Sa’ad berkata, “Janganlah engkau duduk bersama orang yang terfitnah (sesat). Karena tidak akan luput darimu salah satu dari dua kemungkinan, engkau terfitnah olehnya sehingga engkau mengikutinya, atau dia akan mengganggumu sebelum engkau meninggalkannya”
Imam al-Barbahari rahimahullah juga mengatakan: “Jika engkau melihat suatu kebid’ahan pada seseorang, jauhilah ia sebab yang ia sembunyikan darimu lebih banyak dari apa yang ia perlihatkan kepadamu.”
Mereka juga menganjurkan hal yang sama saat bertemu dengan orang-orang yang ditakutkan fitnah dari mereka seperti wanita dan pemuda yang tampan. Mereka berkata, “Manakala engkau menampakkan putihnya gigimu kepada wanita atau anak-anak tampan maka mereka akan menampakkan (fitnah) yang ada pada mereka, tetapi manakala engkau menemui mereka dengan muka masam maka engkau telah terjaga dari kejahatan mereka”.