ุจูุณูููููููููููููููููููู ู ุงูููู ุงูุฑููุญูู ููู ุงูุฑููุญูููู ู
Kajian Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saaโah
(Fitnah dan Tanda Kiamat dari Shahih Muslim)
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. ๐ฑ๐ช๐ฏ๐ฒ๐๐ฑ๐ช๐ฑ๐พ๐ต๐ต๐ช๐ฑ
Pertemuan 6: 25 Jumadil Awwal 1445 / 9 Desember 2023
Bab : Jika Dua Orang Muslim Berhadapan dengan Pedang Terhunus
Judul ini adalah judul yang ditulis oleh Imam an-Nawawi Rahimahullah, karena Imam Muslim tidak menyebut judul pada setiap Bab-nya.
Bab ini juga merupakan bagian dari fitnah karena dua orang muslim yang akan saling membunuh, tentu merupakan hal yang tidak disukai (Fitnah).
๐ Hadits Muslim Nomor 5139
ุญูุฏููุซูููู ุฃูุจูู ููุงู ููู ููุถููููู ุจููู ุญูุณููููู ุงููุฌูุญูุฏูุฑูููู ุญูุฏููุซูููุง ุญูู ููุงุฏู ุจููู ุฒูููุฏู ุนููู ุฃูููููุจู ูููููููุณู ุนููู ุงููุญูุณููู ุนููู ุงููุฃูุญููููู ุจููู ููููุณู ููุงูู ุฎูุฑูุฌูุชู ููุฃูููุง ุฃูุฑููุฏู ููุฐูุง ุงูุฑููุฌููู ููููููููููู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุฉู ููููุงูู ุฃููููู ุชูุฑููุฏู ููุง ุฃูุญููููู ููุงูู ููููุชู ุฃูุฑููุฏู ููุตูุฑู ุงุจููู ุนูู ูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุนูููู ุนููููููุง ููุงูู ููููุงูู ููู ููุง ุฃูุญููููู ุงุฑูุฌูุนู ููุฅููููู ุณูู ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููููู ุฅูุฐูุง ุชูููุงุฌููู ุงููู ูุณูููู ูุงูู ุจูุณูููููููููู ูุง ููุงููููุงุชููู ููุงููู ูููุชูููู ููู ุงููููุงุฑู ููุงูู ููููููุชู ุฃููู ููููู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ููุฐูุง ุงููููุงุชููู ููู ูุง ุจูุงูู ุงููู ูููุชูููู ููุงูู ุฅูููููู ููุฏู ุฃูุฑูุงุฏู ููุชููู ุตูุงุญูุจููู
Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dan Yunus dari Al Hasan dari Al Ahnaf bin Qais berkata: Aku pergi untuk menemui orang ini lalu Abu Bakrah menemuiku, ia bertanya: Kamu mau kemana wahai Ahnaf? Aku menjawab: Aku hendak menolong putra paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam -maksudnya Ali. Lalu ia berkata: Wahai Ahnaf, kembalilah karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bila dua orang muslim berhadapan dengan pedang, pembunuh dan yang terbunuh ada di neraka.” Aku berkata: Atau dikatakan: Wahai Rasulullah, ia yang membunuh (pantas masuk neraka), lalu bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab: “Sesungguhnya ia ingin membunuh kawannya.”
๐ Syarah Hadits:
โช๏ธKeduanya masuk neraka di sini, saling membunuh bukan karena alasan syar’i. Tetapi jika membunuh karena ada alasan syar’i, maka di luar konteks hadits ini.
โช๏ธKisah ini didasarkan pada perang Jamal, yaitu pertempuran yang terjadi antara pasukan Khalifah ke-4, Ali bin Abi Thalib melawan pasukan yang dipimpin oleh Aisyah, Thalhah dan Zubair pada bulan Desember 656 dengan niat untuk berdamai dalam rangka mengusut pembunuhan Utsman bin Affan. Setelah perdamaian tersebut, ternyata banyak orang yang tidak suka dengan perdamaian Ali dan Aisyah. Maka mereka melakukan propaganda, yang awalnya damai, hingga terjadi pertumpahan darah.
โช๏ธ Sikap para ulama terhadap kejadian ini terpecah dan yang terbaik adalah Menahan diri dari memperbincangkan kejelekan sahabat. Bicarakanlah keutamaan mereka dan tahanlah diri dari membicarakan pertikaian di antara mereka. Namun ada keyakinan dalam hati, pihak Ali yang benar dalam hal ini.
โช๏ธAbu Utsman Ismail bin Abdurrahman ash Shaabuni rahimahullah berkata di dalam Aqidah Salaf Ashhabul Hadits : โAhlu Sunnah memandang, wajib menahan diri dari mencampuri pertikaian di antara sahabat Rasul. Menahan lisan dari perkataan yang mengandung celaan dan pelecehan terhadap para sahabatโ.
Karena apa yang dilakukan para sahabat tidak terlepas dari tiga keadaan:
1. Mendapatkan pahala dari yang mereka lakukan
2. Diampuni dari dosa-dosa yang tersilap.
3. Jika berijtihad dan salah, maka diampuni.
โช๏ธDiantara para sahabat pun demikian juga sikap mereka, ada yang ikut mendukung Ali, ada yang mendukung Aisyah dan ada yang tidak ikut campur. Diantara sahabat yang tidak terlibat antara lain yaitu Abu Bakrah Nafi bin Haris, Abdullah bin Umar, Usamah bin Zaid dan lainnya.
โช๏ธHadits ini juga menjelaskan pengaruh niat dalam suatu amalan. Jika niat membunuh dengan alasan yang tidak syar’i pun bisa masuk neraka.
Dari Ibnu โAbbรขs Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Azza wa Jalla . Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda, โSesungguhnya Allรขh menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allรขh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allรขh menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allรขh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Danย barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allรขh menuliskannya sebagai satu kesalahan.โ [HR. al-Bukhรขri dan Muslim dalam kitab Shahiih mereka]
Dalam hadits ini, orang yang berniat membunuh tetapi tidak terlaksana, masuk neraka, apakah bertentangan dengan hadits di atas: Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allรขh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna.
Hal ini dijawab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah: keinginan yang berbanding lurus dengan amalan (keinginan yang disertai dengan sebab amalan).
Seperti orang yang berkeinginan untuk membunuh apakah masuk neraka? Kalau keinginan untuk membunuh dan menyiapkan pedang. Tetapi tidak jadi karena penjagaannya ketat, kasihan kepada keluarganya atau takut dosa kepada Allรขh ๏ทป. Maka yang menjadi pahala adalah alasan takut dosa kepada Allรขh ๏ทป. Jika kasihan, maka tidak mendapat pahala dan tidak ada dosa. Tapi jika takut karena manusia, maka tetap berdosa.
โผ๏ธ Perhatikan hadits berikut yang menjelaskan pentingnya masalah niat:
Dari Abu Kabsyah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam , beliau bersabda :
ุฅููููู ููุง ุงูุฏููููููุง ููุฃูุฑูุจูุนูุฉู ููููุฑู : ุนูุจูุฏู ุฑูุฒููููู ุงูููู ู ูุงููุง ููุนูููู ููุง ูููููู ูููุชููููููู ูููููู ุฑูุจููููู ููููุตููู ูููููู ุฑูุญููู ููู ููููุนูููู ู ููููู ููููููู ุญููููุง ุ ููููุฐูุง ุจูุฃูููุถููู ุงูููู ูููุงุฒููู.ููุนูุจูุฏู ุฑูุฒููููู ุงูููู ุนูููู ููุง ูููููู ู ููุฑูุฒููููู ู ูุงููุง ูููููู ุตูุงุฏููู ุงููููููููููุฉู ูููููููู : ูููู ุฃูููู ููููู ู ูุงููุง ููุนูู ูููุชู ุจูุนูู ููู ููููุงูู ุ ูููููู ุจููููููููุชูููู ููุฃูุฌูุฑููููู ููุง ุณูููุงุกู , ููุนูุจูุฏู ุฑูุฒููููู ุงูููู ู ูุงููุง ูููููู ู ููุฑูุฒููููู ุนูููู ููุง ูููููู ูููุฎูุจูุทู ูููู ู ูุงููููู ุจูุบูููุฑู ุนูููู ู ููุง ููุชููููู ูููููู ุฑูุจูููู ููููุง ููุตููู ูููููููู ุฑูุญููู ููู ููููุง ููุนูููู ู ูููู ูููููููู ุญููููุง ููููุฐูุง ุจูุฃูุฎูุจูุซู ุงูููู ูููุงุฒููู , ููุนูุจูุฏู ูููู ู ููุฑูุฒูููููู ุงูููู ู ูุงููุง ููููุง ุนูููู ููุง ูููููู ููููููู : ูููู ุฃูููู ููููู ู ูุงููุง ููุนูู ูููุชู ููููููู ุจูุนูู ููู ููููุงูู ุ ูููููู ุจููููููุชููู ููููุฒูุฑููููู ููุง ุณูููุงุกู
โSesungguhnya dunia hanyalah diberikan untuk empat orang :
โช๏ธ(pertama) hamba yang Allรขh berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertakwa kepada Allรขh dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahmi, dan ia menyadari bahwa dalam harta itu ada hak Allรขh. Inilah kedudukan paling baik (di sisi Allรขh).
โช๏ธ(kedua) hamba yang Allรขh berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, โSeandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan Si Fulan.โ Maka dengan niatnya itu, pahala keduanya sama.
โช๏ธ(ketiga) hamba yang Allรขh berikan harta namun tidak diberikan ilmu, lalu ia menggunakan hartanya sewenang-wenang tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada Allรขh dalam hartanya, tidak menyambung silaturahmi dan tidak mengetahui bahwa dalam harta itu ada hak Allรขh. Ini adalah kedudukan paling jelek (di sisi Allรขh).
โช๏ธDan (keempat) hamba yang tidak Allรขh berikan harta tidak juga ilmu, ia berkata, โSeandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan Si Fulan.โ Maka dengan niatnya itu, keduanya mendapatkan dosa yang sama.โ
[Shahih: HR. Ahmad (IV/230-231), at-Tirmidzi (no. 2325), Ibnu Mรขjah (no. 4228), al-Baihaqi (IV/)]
Hadits-hadits semakna dalam bab ini:
๐ Hadits Muslim Nomor 5140
ู ุญูุฏููุซูููุงู ุฃูุญูู ูุฏู ุจููู ุนูุจูุฏูุฉู ุงูุถููุจููููู ุญูุฏููุซูููุง ุญูู ููุงุฏู ุนููู ุฃูููููุจู ูููููููุณู ููุงููู ูุนููููู ุจููู ุฒูููุงุฏู ุนููู ุงููุญูุณููู ุนููู ุงููุฃูุญููููู ุจููู ููููุณู ุนููู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุฉู ููุงูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅูุฐูุง ุงููุชูููู ุงููู ูุณูููู ูุงูู ุจูุณูููููููููู ูุง ููุงููููุงุชููู ููุงููู ูููุชูููู ููู ุงููููุงุฑู ู ุญูุฏููุซูููู ุญูุฌููุงุฌู ุจููู ุงูุดููุงุนูุฑู ุญูุฏููุซูููุง ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุฒููุงูู ู ููู ููุชูุงุจููู ุฃูุฎูุจูุฑูููุง ู ูุนูู ูุฑู ุนููู ุฃูููููุจู ุจูููุฐูุง ุงููุฅูุณูููุงุฏู ููุญููู ุญูุฏููุซู ุฃูุจูู ููุงู ููู ุนููู ุญูู ููุงุฏู ุฅูููู ุขุฎูุฑููู
Telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin Abdah Adh Dhabi telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub, Yunus dan Al Mu’ala bin Ziyad dari Al Hasan dari Al Ahnaf bin Qais dari Abu Bakrah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bila dua orang muslim berhadapan dengan pedang, pembunuh dan yang terbunuh ada dineraka.” Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya’ir telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari kitabnya, telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayyub dengan sanad ini seperti hadits Abu Kamil dari Hammad hingga akhir.
๐ Hadits Muslim Nomor 5141
ู ุญูุฏููุซูููุง ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุจููู ุฃูุจูู ุดูููุจูุฉู ุญูุฏููุซูููุง ุบูููุฏูุฑู ุนููู ุดูุนูุจูุฉู ุญ ู ุญูุฏููุซูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุงููู ูุซููููู ููุงุจููู ุจูุดููุงุฑู ููุงููุง ุญูุฏููุซูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุฌูุนูููุฑู ุญูุฏููุซูููุง ุดูุนูุจูุฉู ุนููู ู ูููุตููุฑู ุนููู ุฑูุจูุนูููู ุจููู ุญูุฑูุงุดู ุนููู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุฉู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ุฅูุฐูุง ุงููู ูุณูููู ูุงูู ุญูู ููู ุฃูุญูุฏูููู ูุง ุนูููู ุฃูุฎูููู ุงูุณููููุงุญู ููููู ูุง ุนูููู ุฌูุฑููู ุฌููููููู ู ููุฅูุฐูุง ููุชููู ุฃูุญูุฏูููู ูุง ุตูุงุญูุจููู ุฏูุฎูููุงููุง ุฌูู ููุนูุง
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaiba telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu’bah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Manshur dari Rib’I bin Hirasy dari Abu Bakrah dari nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bila ada dua orang muslim yang salah satunya membawa pedang (untuk menyerang) saudaranya, keduanya berada ditepi neraka jahanam, bila salah satunya membunuh kawannya, kedua-duanya masuk neraka jahanam.“
๐ Hadits Muslim Nomor 5142
ู ุญูุฏููุซูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุฑูุงููุนู ุญูุฏููุซูููุง ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุฒููุงูู ุญูุฏููุซูููุง ู ูุนูู ูุฑู ุนููู ููู ููุงู ู ุจููู ู ูููุจูููู ููุงูู ููุฐูุง ู ูุง ุญูุฏููุซูููุง ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุนููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฐูููุฑู ุฃูุญูุงุฏููุซู ู ูููููุง ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุง ุชููููู ู ุงูุณููุงุนูุฉู ุญูุชููู ุชูููุชูุชููู ููุฆูุชูุงูู ุนูุธููู ูุชูุงูู ููุชูููููู ุจูููููููู ูุง ู ูููุชูููุฉู ุนูุธููู ูุฉู ููุฏูุนูููุงููู ูุง ููุงุญูุฏูุฉู
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih berkata: Inilah yang diceritakan Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ia menyebut beberapa hadits diantaranya; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat tidak terjadi hingga dua kubu besar berperang, terjadi perang besar diantara keduanya dan seruan keduanya sama.“
๐ Hadits Muslim Nomor 5143
ุญูุฏููุซูููุง ููุชูููุจูุฉู ุจููู ุณูุนููุฏู ุญูุฏููุซูููุง ููุนููููุจู ููุนูููู ุงุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุนููู ุณููููููู ุนููู ุฃูุจูููู ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ููุง ุชููููู ู ุงูุณููุงุนูุฉู ุญูุชููู ููููุซูุฑู ุงููููุฑูุฌู ููุงูููุง ููู ูุง ุงููููุฑูุฌู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ููุงูู ุงููููุชููู ุงููููุชููู
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat tidak terjadi hingga banyak (terjadi) haraj.” Mereka bertanya: Apa itu haraj, wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Pembunuhan, pembunuhan.”
โขโโโโโโโขโโโฟโโโขโโโโโโข
ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ุฃููู ุฃูุดูุฑููู ุจููู ููุฃูููุง ุฃูุนูููู ู ุ ููุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููู ูุง ูุง ุฃูุนูููู ู
โYa Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahuiโ.
ูุจุงููู ุงูุชูููู ูุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุขูู ูุตุญุจู ูุณูู