ุจูุณูููููููููููููููููููู ู ุงูููู ุงูุฑููุญูู ููู ุงูุฑููุญูููู ู
Kajian Senin – Kitab Ad Daa’ wa Ad Dawaa’
Karya: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah
Syarh oleh: Syeikh Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Hafidzahullah
Bersama: Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, Ph.D Hafidzahullah
Al Khor, 6 Dzulhijjah 1446 / 2 Juni 2025.
Video live: Assunnah Qatar Facebook
Bab – Mabuk Asmara (Al-‘Isyq)
Faktor Pendorong Kecintaan Kepada Allah ๏ทป Lanjutan
– Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah ๐ก๐ช๐ฑ๐ฒ๐ถ๐ช๐ฑ๐พ๐ต๐ต๐ช๐ฑ berkata:
Apabila Nabi ๏ทบ lebih utama dibandingkan diri kita sendiri dalam perkara kecintaan berikut konsekuensinya, maka bukankah Allah jauh lebih utama untuk dicintai oleh para hamba-Nya daripada kecintaan terhadap diri mereka sendiri?
Semua hal yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya yang Mukmin merupakan faktor pendorong untuk mencintai-Nya, baik perkara tersebut disukai maupun dibenci oleh seorang hamba. Pemberian, pencegahan, keselamatan, cobaan, keadilan, karunia, kematian, kehidupan, kasih sayang, kebaikan, rahmat, pemaafan, santunan, kesabaran-Nya atas perilaku hamba, pengabulan-Nya terhadap do’a hamba, dan pertolongan-Nya terhadap kesusahan hamba meskipun Dia tidak membutuhkan mereka, bahkan Dia Mahakaya dan tidak butuh terhadap sesuatu pun dari segala sisi. Semua ini merupakan faktor pendorong bagi hati untuk beribadah kepada-Nya dan mencintai-Nya.
๐ Penjelasan:
Maka tidak ada ujian dari Allah ๏ทป kecuali akan memberikan yang terbaik buat hamba-Nya. Karena semua perkaranya baik, apapun baginya akan menambah kecintaannya kepada Allah ๏ทป.
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุนูุฌูุจูุง ูุฃูู ูุฑู ุงููู ูุคูู ููู ุฅูููู ุฃูู ูุฑููู ููููููู ุฎูููุฑู ููููููุณู ุฐูุงูู ูุฃูุญูุฏู ุฅููุงูู ููููู ูุคูู ููู ุฅููู ุฃูุตูุงุจูุชููู ุณูุฑููุงุกู ุดูููุฑู ููููุงูู ุฎูููุฑูุง ูููู ููุฅููู ุฃูุตูุงุจูุชููู ุถูุฑููุงุกู ุตูุจูุฑู ููููุงูู ุฎูููุฑูุง ูููู
โSungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.โ (HR. Muslim, no. 2999)
Ini adalah hal yang dikaruniakan Allah ๏ทป kepada hamba-Nya. Sesungguhnya seorang hamba itu fakir di hadapan Allah ๏ทป. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk.
Allah Taโala berfirman,
ููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฃูููุชูู ู ุงููููููุฑูุงุกู ุฅูููู ุงูููููู ููุงูููููู ูููู ุงููุบูููููู ุงููุญูู ููุฏู
โHai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.โ (QS. Fathir: 15)
Diantara yang paling manfaat bagi hamba-Nya adalah makna itu diperluas, yaitu Allah pemaaf, Allah Ihsan, dimasukan dalam dirinya hingga menjadi tenang dan mendatangkan cinta kepada Allah ๏ทป.
Ingatlah segala nikmat yang akan mendatangkan rasa cinta kepada Allah ๏ทป.
– Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah ๐ก๐ช๐ฑ๐ฒ๐ถ๐ช๐ฑ๐พ๐ต๐ต๐ช๐ฑ berkata:
Terlebih lagi, Dia membiarkan, menutupi, dan menjaga hamba ketika berbuat maksiat, sampai-sampai ketika hamba tersebut menggunakan nikmat-Nya untuk bermaksiat kepada-Nya, yang hal ini juga merupakan faktor pendorong yang paling besar untuk mencintaiNya. Padahal, sekiranya seseorang berbuat sebagian kecil dari perkara di atas kepada sesama hamba, tentu hamba tersebut tidak mampu mengendalikan hatinya untuk mencintai orang tadi.
๐ Penjelasan:
Kalau hal ini diingat, maka akan mendatangkan rasa malu kepada Allah ๏ทป atas maksiat yang dilakukan menggunakan nikmat yang Allah ๏ทป karuniakan kepadanya.
Tidak pernah henti nikmat Allah ๏ทป kepada kita, kemudian kita balas dengan maksiat dan dosa yang kita lakukan, apakah ini pantas?
Bagaimana rasanya jika kebaikan dibalas dengan keburukan. Air susu dibalas dengan air tuba?
– Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah ๐ก๐ช๐ฑ๐ฒ๐ถ๐ช๐ฑ๐พ๐ต๐ต๐ช๐ฑ berkata:
Berdasarkan penjelasan tersebut, bagaimana mungkin seorang hamba tidak cinta dengan sepenuh hati dan anggota tubuhnya kepada Dzat yang senantiasa berbuat baik kepadanya, sepanjang desah napas hamba tersebut, sementara ia justru berbuat buruk kepada-Nya? Kebaikan-Nya senantiasa turun kepada hamba, sedangkan keburukan hamba selalu naik kepada-Nya.
Dia mencintai hamba dengan memberi nikmat kepadanya, padahal Dia sama sekali tidak membutuhkan hamba tersebut. Sebaliknya, hamba tersebut membuat-Nya murka dengan berbuat kemaksiatan, padahal dia butuh kepada-Nya. Kebaikan dan nikmat-Nya tidak menghalangi hamba untuk berbuat durhaka kepada-Nya. Demikian pula, kemaksiatan dan kerendahan hamba tidak memutuskan kebaikan Rabb kepadanya.
๐ Penjelasan:
Subhanallah, ini adalah kalimat yang sangat dalam dan langka bagi seseorang untuk memahaminya. Tidaklah kebaikan Allah ๏ทป menghalangi seseorang dari maksiat! Ini menunjukkan kasih sayang Allah ๏ทป kepada hamba-Nya.
Maka, selayaknya seorang hamba berusaha meraih kecintaanNya, bahkan hanya dengan mengucapkan hamdalah setelah makan atau minum.
436. ููุนููููู ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ยซ ุฅูููู ุงูููู ููููุฑูุถูู ุนููู ุงููุนูุจูุฏู ุฃููู ููุฃููููู ุงููุงููููููุฉูุ ููููุญูู ูุฏููู ุนูููููููุงุ ุฃููู ููุดูุฑูุจู ุงูุดููุฑูุจูุฉู ููููุญูู ูุฏููู ุนูููููููุง ยป ุฑูููุงูู ู ูุณูููู ู.
Dari Anas radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
โSesungguhnya Allah sangat ridha kepada orang yang apabila dia makan dia memuji kepada-Nya, atau apabila dia minum memuji kepada-Nya.โ
[Shahih Muslim no. 2734]
Semoga Allah Taโala memudahkan kita untuk selalu mensyukuri nikmat Allah dan menjauhi segala kemaksiatan kepadaNya.
โขโโโโโโโขโโโฟโโโขโโโโโโข
ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ุฃููู ุฃูุดูุฑููู ุจููู ููุฃูููุง ุฃูุนูููู ู ุ ููุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููู ูุง ูุง ุฃูุนูููู ู
โYa Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahuiโ.
ูุจุงููู ุงูุชูููู ูุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุขูู ูุตุญุจู ูุณูู