بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Senin – Kitab Ad Daa’ wa Ad Dawaa’
Karya: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah
Syarh oleh: Syeikh Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Hafidzahullah
Bersama: Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, Ph.D Hafidzahullah
Al Khor, 7 Dzulqa’dah 1446 / 5 Mei 2025.
Facebook Live: Assunnah Qatar
Bab – Mabuk Asmara (Al-‘Isyq)
Tahapan Menjauhi Penyakit Kasmaran (Isyk)
– Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 berkata:
Awal mula kasmaran adalah anggapan baik. Hal ini bisa melalui penglihatan atau pendengaran. Sekiranya perkara ini tidak diiringi oleh hasrat untuk menjalin hubungan dan justru diiringi oleh keputusasaan, niscaya perasaan tersebut tidak akan berubah menjadi kasmaran. Apabila timbul hasrat lalu ia memalingkan pikirannya dan tidak menyibukkan hatinya dengan perkara tersebut, maka tidak akan terjadi kasmaran.
– Syarah: Syeikh Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Hafidzahullah
Cara menghindari penyakit isyk yang dijelaskan oleh mualif adalah:
1. Menjaga pendengaran dan penglihatan.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nur Ayat 30-31:
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
2. Jika timbul hasrat: Memalingkan pikirkan dan hatinya ke hal lain.
Dua keadaan inilah yang akan ada pada seseorang yang terkena penyakit isyk. Jika ada hasrat dan dia merasa putu asa, maka akan terputus, demikian juga jika ada hasrat dan mengalihkan pikirannya, maka juga akan terputus.
– Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 berkata:
Kalau ia tetap berhasrat dan terus memikirkan kebaikan objek yang dicintainya, namun kemudian ia membandingkan antara kenikmatan hubungan dengan rasa takut terhadap perkara yang lebih besar—-rasa takut tersebut bisa terkait dengan agama, seperti takut masuk Neraka, takut kemarahan Allah, dan takut terhadap terkumpulnya dosa—lalu rasa takut ini mengalahkan hasrat dan pikirannya tadi, maka tidak akan pula terjadi kasmaran.
– Syarah: Syeikh Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Hafidzahullah
3. Melihat maslahat dan Mudharat, maka timbul hasrat, imbangi dengan rasa takut akhirat yang mampu mengalahkannya.
Yaitu hasrat tersebut dikalahkan oleh rasa takut kepada Allah ﷻ atas dosa-dosa dan adzab neraka. Inilah langkah terbaik…
Maka, hendaklah melihat mudharatnya dan rasa takutnya mematikan hasratnya. Hadirkan pada dirinya rasa takut kepada Allah ﷻ dan Allah ﷻ maha melihat atas apa yang kita kerjakan.
– Imam Ibnu Taimiyyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 berkata:
Seandainya ia tidak memiliki rasa takut seperti di atas (yang terkait dengan agama) tetapi ia membandingkannya dengan rasa takut yang terkait dengan dunia, seperti kerusakan dirinya, hartanya, pangkatnya, dan kedudukannya di mata masyarakat dan orang-orang yang ia kasihi, lalu rasa takut ini mengalahkan faktor pemicu terjadinya kasmaran, tentu saja dengannya kasmaran tidak akan mengganjal. Apabila seseorang takut kehilangan sesuatu yang dicintai, yang sesuatu tersebut lebih dia cintai dan lebih bermanfaat dibandingkan objek kasmaran sehingga dia lebih mengutamakannya daripada objek tersebut, maka kasmaran pun tertolak dari dirinya.
– Syarah: Syeikh Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Hafidzahullah
4. Jika rasa takut akhirat tidak mampu mengalahkannya, hadirkan rasa takut karena dunia
Seperti takut hilangnya kedudukan, takut terkena penyakit dan lainnya. Ini pun akan mencegah terjadinya penyakit isyk.
Maka, jalan terbaik adalah meninggalkannya karena rasa takut kepada Allah ﷻ. Karenanya, ia akan mendapat pahala.
– Imam Ibnu Taimiyyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 berkata:
Apabila seluruh perkara di atas tidak dijumpai dan objek kasmaran tersebut menang, maka ia akan menarik hati pencinta secara keseluruhan, hingga jiwanya benar-benar condong kepadanya.
– Syarah: Syeikh Dr. Abdurrazzaq Al-Badr Hafidzahullah
5. Dia lebih takut kehilangan orang yang dicintainya, meskipun baru mengenal tidak berapa lama.
Maka, tidak mengherankan jika orang yang kasmaran akan lebih condong kepada orang yang dicintainya, apapun keadaannya. Hingga mampu mengalahkan orang-orang yang terdekat diantara keluarganya.
Jika semuanya tidak ada (4 poin di atas) maka hati akan tertarik kepada yang dicintainya dan hilang kecintaannya kepada keluarganya.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم