بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 47 – 3
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Al-khor, 11 Syawal 1445 / 20 April 2024


🎞️ Video kajian ini: Lihat di Facebook Page


باب علامات حُبِّ الله تَعَالَى للعبد والحث عَلَى التخلق بِهَا والسعي في تحصيلها

Bab 47. Tanda-tanda Kecintaan Allah Kepada Seorang Hamba dan Anjuran untuk Berakhlak Dengannya serta Berusaha untuk Mendapatkannya.

📖 Hadits ke-2:

– وعنه، عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «إِذَا أَحَبَّ اللهُ تَعَالَى العَبْدَ، نَادَى جِبْريلَ: إنَّ الله تَعَالَى يُحِبُّ فُلانًا، فَأَحْبِبْهُ، فَيُحِبُّهُ جِبريلُ، فَيُنَادِي في أَهْلِ السَّمَاءِ: إنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلانًا، فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ القَبُولُ في الأرْضِ». متفق عليه.

وفي رواية لمسلم: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «إنَّ الله تعالى إذا أحَبَّ عبدًا دَعَا جِبريلَ، فقال: إِنّي أُحِبُّ فُلانًا فأَحببهُ، فيُحبُّهُ جبريلُ، ثمَّ يُنادي في السماءِ، فيقول: إنَّ اللهَ يحبُّ فلانًا فأَحبُّوهُ، فيحبُّهُ أهلُ السماءِ، ثُمَّ يُوضعُ لَهُ القَبولُ في الأرضِ، وَإِذَا أَبْغَضَ عَبْدًا دَعَا جِبْريلَ، فَيَقُولُ: إنّي أُبْغِضُ فُلانًا فَأَبْغِضْهُ. فَيُبغِضُهُ جِبريلُ، ثُمَّ يُنَادِي في أَهْلِ السَّمَاءِ: إنَّ الله يُبْغِضُ فُلانًا فَأَبْغِضُوهُ، ثُمَّ تُوضَعُ لَهُ البَغْضَاءُ في الأَرْضِ».

387. Dari Abu Hurairah 𝓡𝓪𝓭𝓱𝓲𝔂𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾’𝓪𝓷𝓱𝓾 pula dari Nabi ﷺ, sabdanya: “Jikalau Allah Ta’ala itu mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril untuk memberitahukan bahwa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu -hai Jibril- si Fulan itu. Jibril lalu mencintainya, kemudian ia mengundang kepada seluruh penghuni langit memberitahukan bahwa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua -hai penghuni-penghuni langit- si Fulan itu. Para penghuni langitpun lalu mencintainya. Setelah itu diletakkanlah penerimaan baginya -yang dimaksudkan ialah kecintaan padanya- di kalangan penghuni bumi.” (Muttafaq ‘alaih)

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala apabila mencintai seorang hamba, lalu memanggil Jibril kemudian berfirman: “Sesungguhnya Saya mencintai si Fulan, maka cintailah ia.” Jibril lalu mencintainya. Seterusnya Jibril memanggil pada seluruh penghuni langit lalu berkata: “Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua si Fulan itu.” Orang itupun lalu dicintai oleh para penghuni langit. Selanjutnya diletakkanlah penerimaan -kecintaan- itu baginya dalam hati para penghuni bumi. Dan jikalau Allah membenci seorang hamba, maka dipanggillah Jibril lalu berfirman: “Sesungguhnya Saya membenci si Fulan itu, maka bencilah engkau padanya.” Jibril lalu membencinya, kemudian ia memanggil semua penghuni langit sambil berkata: “Sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah engkau semua padanya.” Selanjutnya diletakkanlah rasa kebencian itu dalam hati para penghuni bumi.”

📖 Syarah hadits:

Keimanan dan amal shalih akan menjadikan seseorang disukai dan diridhai Allah. Semakian kuat imannya maka semakian besar pula cinta Allah kepadanya. Tatkala Allah sudah mencintainya, maka Allah menyuruh Jibril agar mencintainya dan menyuruhnya mengumumkan itu di penduduk langit (para malaikat). Kemudian setelah itu penduduk langit mencintainya.

Allah ﷻ memiliki sifat mencintai sebagaimana dia juga dicintai. Allah ﷻ mencintai hamba yang khusus pada mereka, disebabkan karena perbuatan yang mereka kerjakan. Dengan memberitahukan kepada malaikat Jibril bahwasanya Dia mencintai hamba-Nya tersebut. Malaikat Jibril merupakan malaikat yang paling utama, sifat-sifat malaikat ini dijelaskan dalam surat At-Takwir (yang ini juga sifat-sifat utusan):

إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولࣲ كَرِیمࣲ ۝ ذِی قُوَّةٍ عِندَ ذِی ٱلۡعَرۡشِ مَكِینࣲ ۝ مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ

Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril). yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy”.Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. (At-Takwir: 19-21).

Akan tetapi, yang mencintai tentu yang satu jenis, orang-orang baik akan dicintai orang-orang yang baik pula dan sebaliknya orang yang jelek akan dicintai oleh orang yang jelek pula.

Kecintaan Allah ﷻ tidak dilihat dari penampilan seseorang. Bisa jadi seseorang yang kelihatan tidak berharga di mata manusia, tetapi di sisi Allah ﷻ dia sangat dicintai.

Sebaliknya orang yang dibenci penduduk langit dan bumi tidak akan memperoleh ketenangan dalam dirinya. Tidak akan mungkin hati seseorang menyesuaikan dengan keadaan hati yang sebenarnya, baik secara langsung atau tidak hanya dengan kamuflase.

Yang membedakan dari semuanya adalah rasa Ikhlash dalam hati seseorang. Maka, mencintai dan membenci seseorang dilandasi pada keadaan hati yang sesungguhnya, tanpa polesan atau dibuat-buat. Maka tidak mungkin orang-orang yang baik akan suka dengan perampok, penipu, pendzalim dan perbuatan mungkar lainnya. Bahkan dengan melihatnya saja orang tidak akan suka dan juga mendengar namanya atau suaranya.

Maka parameter orang yang baik adalah dengan perbuatan baiknya. Jika seseorang menyukai maka tanda Allah ﷻ mencintainya. Sebaliknya, jika melakukan perbuatan kejelekan maka Allah ﷻ membencinya.

🏷️ Fiqhul Hadits:

1. Ibrah (pelajaran) dari kecintaan dan kebencian seseorang, dilihat dari orang yang memiliki kebaikan dan keutamaan. Tidaklah menguranginya kebencian orang-orang yang fasik kepada orang-orang yang shalih. Demikian juga kecintaan diantara orang-orang yang fasik, tidak akan berpengaruh padanya.
2. Menetapkan dua sifat bagi Allah ﷻ yaitu Al-Mahabbah (cinta) dan Kalam (berbicara).
3. Ketaatan malaikat kepada Allah ﷻ adalah mutlak. (Tidak ada keraguan padanya).
4. Malaikat Jibril adalah malaikat yang terdepan dalam menyampaikan wahyu.
5. Siapa yang dicintai Allah ﷻ akan dicintai penduduk langit dan bumi. Sebaliknya, siapa yang dibenci Allah ﷻ akan dibenci penduduk langit dan bumi. Maka seorang hamba hendaknya berusaha mencari kecintaan Allah ﷻ dengan ittiba kepada Rasulullah ﷺ dan menjalankan ketaatan dan menjauhi kemungkaran.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم