ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Kajian Kitab Masail Jahiliyah (Perkara-perkara Jahiliyah)
Karya: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 39: 9 Jumadil Awwal 1447 / 1 November 2025
Telah berlalu, pembahasan beberapa poin dalam Masail Jahiliyah. 49 Masail sebelumnya dapat disimak di link archive berikut ini: https://tinyurl.com/2p9sra27
Masalah Ke–50: Penentangan Mereka Terhadap Kitab-kitab yang Diturunkan Kepada Para Rasul
Perkataan mereka:
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ
“Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”. (QS. al-An’am : 91 ).
📃 Penjelasan:
Yahudi berkata:
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ
“Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”. (QS. al-An’am : 91 ).
Artinya: mengingkari risalah para Nabi semuanya, dan mengingkari wahyu semuanya. Sebab mereka mengatkan demikian adalah kedengkian mereka kepada Nabi Muhammad ﷺ, maka Allah membantah mereka dengan firman-Nya:
قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُوراً وَهُدىً لِلنَّاسِ
“Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia “. (QS. al-An’am : 91 ).
Ini merupakan kontradiksi dari Yahudi, menjadikan mereka dengki, hingga mereka mendustakan para Rasul semuanya dan mendustakan semua kitab-kitab disebabakan Nabi Muhammad dan al-Qur’an. Kita mohon keselamatan dari Allah.
Lihatlah, apa yang diperbuat sifat hasad terhadap pemiliknya?
Sebagaimana perkataan Jahmiyah : sesungguhnya al-Qur’an tidak diturunkan dari Allah ﷻ. Dan seperti perkataan orang yang mengatakan : sesungguhnya sunnah bukan wahyu dari Allah, akan tetapi hanya sebuah ijtihad Rasulullah ﷺ.”
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
Masalah Ke – 51: Mereka Menyifati Al-Qur’an Sebagai Ucapan Manusia
Perkataan mereka dalam al-Qur’an:
إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ
“ini tidak lain hanyalah perkataan manusia”. (QS. al-Muddatsir : 25 ).
📃 Penjelasan:
Diantara perkara Jahiliyah yaitu mereka berkata bahwa al-Qur’an adalah perkataan manusia, sebagaimana dikatakan oleh Walid bin Mughirah.
Ayat ini berkaitan dengan Al-Walid bin al-Mughirah yang merupakan tokoh Quraisy yang mengakui kebenaran Al-Qur’an meskipun akhirnya menolak dakwah Nabi Muhammad.
Ia adalah ayah dari Khalid bin al-Walid, panglima perang terkenal yang mendapat julukan “Pedang Allah” dari Nabi Muhammad dan dipuji oleh Abu Bakar as-Siddiq.
Abu Jahal pernah datang ke rumah Walid karena ia mendengar bahwa Walid berkata kepada Abu Bakar bahwa Al Quran bukan syair dan bukan ocehan dari orang gila. Ketika Abu Jahal memprotes perkataannya itu, Walid mengatakan : “Apa yang harus aku katakan tentang Al Qur’an? Demi Allah tiada seorangpun diantara kalian yang paling mengetahui soal syair daripada aku dan syair jin selain daripadaku. Demi Allah apa yang dikatakan Ibnu Abu Qahafah (Abu Bakar) tidak mirip dengan syair. Demi Allah apa yang diucapkannya itu benar-benar indah, menghancurkan tuturan selainnya, unggul dan tidak dapat diungguli.”
Abu Jahal menyatakan: “Demi Allah, kaummu tidak akan puas sebelum kamu menjelaskannya pada mereka.”
“Beri aku waktu memikirkannya”, akhirnya Walid berkata:”Tidaklah Al Qur’an ini melainkan sihir yang dipelajarinya dari orang lain.”
Maka Allah ﷻ kemudian menurunkan ayat berikut:
“Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan. Maka celakalah dia. Kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermuka masam dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. Lalu dia berkata: “(Al Qur’an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.” (QS al Mudatsir 18-25).
Definisi Al-Qur’an
- Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan melalui perantara Jibril yang bacaannya merupakan ibadah yang ada di mushaf.
- Kalam adalah ucapan yang dipahami.
- Mushaf disini adalah salinan fisik Al-Qur’an yang dikumpulkan di zaman Utsman Radhiyallahu’anhu.
- Hadis qudsi adalah wahyu dari Allah yang disampaikan melalui ilham, mimpi, atau Jibril kepada Nabi Muhammad ﷺ , kemudian diungkapkan oleh Nabi dengan redaksi perkataan beliau sendiri. Makna hadist qudsi berasal dari Allah, tetapi lafal (kata-kata)nya berasal dari Rasulullah. Dan membacanya per huruf bukanlah ibadah.
- Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi di setiap tingkatannya sehingga mustahil mereka bersepakat untuk berbohong. Tingkat keandalannya sangat tinggi dan memberikan kepastian, layaknya menyaksikan peristiwa itu secara langsung.
- Hadist ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh jumlah perawi yang sedikit dan tidak memenuhi syarat hadis mutawatir. Secara bahasa, ‘ahad’ berarti satu, sedangkan secara istilah, hadis ahad adalah hadis apa pun yang tidak mencapai derajat mutawatir. Jenis hadis ini dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan, seperti masyhur, ‘aziz, dan gharib, tergantung pada jumlah perawinya.
Al-Qur’an adalah perkataan Allah sebenarnya, dan Allah menyebutnya dengan perkataan-Nya dalam banyak ayat. Misalnya dalam firman-Nya :
حَتَّى يَسْمَعَ كَلامَ اللَّه
“…supaya ia sempat mendengar kalam ( firman) Allah “. (QS. at-Taubah: 6).
يُرِيدُونَ أَنْ يُبَدِّلُوا كَلامَ اللَّهِ
“…mereka hendak merubah kalam ( firman ) Allah “. ( QS. al-Fath : 15 ).
Ini merupakan akidah ahlussunnah waljama’ah dan para pengikut Rasulullah ﷺ.
Maka orang yang berkeyakinan bahwa al-Qur’an adalah perkataan Muhammad ﷺ dan bahwasanya merupakan perkataan manusia, maka perkataan dia tersebut adalah perkataan kaum Jahiliyah, sebagaimana perkataan Jahmiyah, Mu’tazilah dan orang-orang yang semisal dengan mereka yang mengatakan bahwa al-Qur’an bukan perkataan Allah, tetapi Allah ciptakan pada diri Jibril atau di Lauhul Mahfuzh, atau ucapan-ucpan batil lainnya yang termsuk perkataan Jahiliyah.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم




