Artikel Islam
Alhamdulillah artikel yang telah terkumpul sejak tahun 2008, dapat menjadi alternatif sarana referensi Islam dari sumber yang benar. Biidznillah...
Alhamdulillah artikel yang telah terkumpul sejak tahun 2008, dapat menjadi alternatif sarana referensi Islam dari sumber yang benar. Biidznillah...
Kumpulan video kajian dari beberapa asatidzah salaf yang layak kita ikuti dan dengarkan sebagai penambah ilmu agama kita.
Download materi e-book, media dan lainnya sebagai bahan referensi.
Meninggalkan kebenaran jika orang-orang lemah mendahului mereka masuk ke dalamnya dengan sombong dan gengsi.
Maka Allah ﷻ menurunkan firman-Nya :
وَلا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ
“Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya”. ( QS. al-An’am : 52 ).
Kaum jahiliyah menolak kebenaran jika ada orang-orang lemah di dalamnya. Oleh karena itu mereka mengatakan:
أَهَؤُلاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا
“Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?”. (QS. al-An’am : 53 ).
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده . فإن لم يستطع فبلسانه . فإن لم يستطع فبقلبه .وذلك أضعف الإيمان
“Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim, 49)
Daripada Abu Musa radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada hari Kiamat kelak, Allah akan menyerahkan seorang Yahudi atau Nasrani kepada setiap orang muslim. Kemudian Allah Ta’ala berfirman, “Inilah penggantimu daripada siksa api neraka.”
Dalam riwayat lain, disebutkan dari Abu Musa radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada hari kiamat datanglah beberapa orang dari kaum Muslimin dengan membawa dosa sebesar gunung-gunung, lalu diampunkanlah oleh Allah untuk mereka itu.”
[Shahih Muslim no. 2767]
Termasuk tipu daya dan senjata syetan adalah fitnah yang ditebarkannya terhadap para pecinta gambar-gambar. Dan demi Allah, ia adalah fitnah dan ujian yang sangat besar, di mana menjadikan nafsu menghamba kepada selain Pencipta-Nya, dan membuat hati para pecintanya tertawan pada sesuatu yang rendah, ia mengobarkan peperangan antara kecintaan dengan tauhid, serta menyeru untuk berkasih sayang dengan setiap syetan yang terlaknat.
Sehingga ia menjadikan hati sebagai tawanan hawa nafsu, dan hawa nafsu itu menjadi pemimpin serta pemutus setiap perkara. Maka hati menjadi semakin berat ujiannya, semakin penuh dengan fitnah. Hawa nafsu itu menghalangi hatinya kepada petunjuk yang menuntunnya, memalingkannya dari jalan tujuannya, lalu hawa nafsu itu membawanya di pasar perbudakan, lalu menjualnya dengan harga yang sangat murah, menukarnya dengan bagian yang sangat rendah dan sedikit, yakni kamar-kamar kegilaan, yang tentu hal itu jauh dari kedekatan dengan Yang Maha Penyayang.
Maka, hati itu menjadi tentram dengan sesuatu yang rendah yang dicintainya, yang sakitnya berkali lipat daripada kenikmatannya, bahkan mendapatkannya adalah suatu sebab terbesar bagi kemadharatannya. Dan betapa dekat berubahnya kekasih itu menjadi musuh.
Dan jika mampu, yang dicintainya itu sesungguhnya ingin berlepas diri daripadanya, sehingga seakan-akan ia tidak pernah dicintai. Dan meskipun yang bersangkutan menikmatinya di dunia fana ini, tetapi ia akan mendapatinya sebagai sesuatu yang menyakitkan kelak, apatah lagi jika telah terjadi…
Pasal: Apabila mulai membaca Al-Qur’an, hendaklah ia dalam keadaan khusyu’ dan merenungkan ketika membaca. Dalil-dalil atas hal itu terlalu banyak untuk dibatasi dan sangat masyhur dan jelas untuk disebut. Itulah yang dituju dan diminta dan dengannya dada menjadi lapang dan hati menjadi terang.
Allah azza wa jalla berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ
Maka apakah mereka tidak merenungkan Alquran?. (QS. An-Nisa’: 82).
Allah Ta’ala berfirman:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka merenungkan ayat-ayatnya.” (QS. Shad: 29).
Terdapat banyak hadits mengenai hal itu dan pendapat-pendapat ulama salaf yang masyhur mengenainya.
Segolongan ulama salaf membaca satu ayat di waktu malam dan merenungkan serta mengulang-ulanginya sampai pagi.
Segolongan ulama salaf jatuh pingsan ketika membaca Al-Qur’an dan banyak dari mereka yang mati dalam keadaan membaca Al-Qur’an.
Kami riwayatkan dari Bahzin bin Hakim bahwa Zurarah bin Aufa, Seorang tabi’in yang agung radhiyallahu anhum mengimami shalat Subuh, lalu membaca hingga ketika sampai pada:
فَإِذَا نُقِرَ فِى ٱلنَّاقُورِ. فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ
“Apabila ditiup sangkakala. Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.” Al-Muddatstsir: 8-9.
Mayoritas para sahabat, tabi’in dan imam-imam madzhab membolehkan aktivitas Muzara’ah. Sementara yang lain melarangnya. Dalil yang membolehkannya adalah Rasulullah pernah bermuamalah dengan mempekerjakan penduduk Khaibar, dengan upah separuh dari hasil pertanian dan buah-buahan. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma bahwasanya beliau mempekerjakan penduduk Khaibar dengan upah separuh dari hasil pertanian dan buah-buahan. Pada saat itu, Rasulullah memberikan istri-istrinya sebanyak 100 Wasyaq (30 wasyaq korma dan 20 wasyaq gandum).
Adapun yang berpendapat bahwa Muzara’ah itu dilarang adalah karena ada sesuatu yang tidak jelas, Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Raai’ bin Khudaij, “Kami adalah orang Anshar yang paling banyak memiliki kebun dan kanu memperkerjakan orang untuk menggarap ladang. Apabila ada hasilnya penggarapnya mendapatkan bagian dan bila tidak maka tidak dapat bagian. Kemudian kami dilarang mempraktikkan ini”. (HR. Al Bukhari , Kitab Asy Syuruth, 7, dan Muslim, Kitab Al Buyu’, 99).
Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran. [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]
Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
Perbanyaklah istighfar di rumah kalian, di depan hidangan kalian, di jalan, di pasar dan dalam majelis-majelis kalian dan dimana saja kalian berada! Karena kalian tidak tahu kapan turunnya ampunan!
Tidak ada satu perkara yang lebih berat atas jiwa daripada niat ikhlas, karena ia (seakan-akan –red.) tidak mendapat bagian apapun darinya.
Situs ini merupakan ikhtiar kami untuk menyediakan alternatif bacaan yang menarik dan informatif. Tentu banyak kekurangan di sana sini, terutama karena beberapa kali pindah server dan berubahnya tampilan disesuaikan dengan perkembangan informasi dan teknologi. Silakan pilih beberapa kategori berikut...
Do’a dan Dzikir dua kata yang tidak terpisahkan dari kehidupan seorang muslim. Berdzikir kepada Allah merupakan kesibukan yang terbaik, dan cara yang paling utama bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Mahasuci dan Mahatinggi.
Dzikir Setelah Sholat |
Dzikir Pagi dan Petang |
Dzikir sebelum Tidur |
Online E-book dari beberapa kitab yang masyhur di kalangan penuntut ilmu, dalam bentuk chm online. Akan tetapi hanya bisa dibaca melalui perangkat komputer. Untuk membaca menggunakan handphone belum tersedia.
Syarhus Sunnah |
Bulughul Maram |
Kitab Tauhid |
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Kebutuhan manusia terhadap ilmu (syar’i) itu melebihi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Hal itu karena seseorang membutuhkan makanan dan minuman hanya sekali atau dua kali (saja), adapun kebutuhannya terhadap ilmu (syar’i) itu sebanyak tarikan nafasnya.” [Madaarijus Saalikiin, 2/440]
Media, Artikel dan Materi yang berkaitan dengan Haji dan Umrah. InsyaAllah sangat membantu bagi saudara-saudarakuku yang baru pertama kali berkunjung…