ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

Kajian Kitab Masail Jahiliyah (Perkara-perkara Jahiliyah)
Karya: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 25: 18 Dzulhijjah 1446 / 14 Juni 2025



Telah berlalu, pembahasan beberapa poin dalam Masail Jahiliyah. 29 Masail sebelumnya dapat disimak di link archive berikut ini: https://tinyurl.com/2p9sra27

Masalah Ke-30: Lebih Mengutamakan Perpecahan dan Meninggalkan Persatuan

Ini termasuk keajaiban ayat Allah, yaitu mereka meniggalkan wasiat Allah agar berkumpul ( bersatu ) dan melakukan apa yand dilarang dari perpecahan. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mukminun ayat 53:

كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).

📃 Penjelasan:

Balasan sesuai dengan amalan. Allah ﷻ berfirman dalam Surat Az-Zalzalah Ayat 7-8:

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 103:

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai..

Allah menguji mereka dengan perpecahan, perselisihan dan pertikaian serta mereka bangga dengan kebatilan yang mereka pegang. Ini merupakan adzab bagi mereka , karena manusia jika bangga dengan kebatilan maka ia tidak akan meniggalkannya, adapun jika ia tidak bangga dengannya dan memiliki keraguan di dalamnya maka ia diharapkan bisa bertaubat darinya.

Tidak semua yang mengkau tidak mencerminkan hakikat tanpa dilihat dari pembuktian, siapapun yang mengaku Ahlussunnah tetapi tidak mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka perlu dipertanyakan pengakuannya.

Barangsiapa meniggalkan persatuan maka ia akan ditimpa perpecahan, pertikaian, perceraian serta permusuhan. Tidaklah engkau temui manusia saling berselisih dalam urursan agama dan dunia melainkan akan ada permusuhan, perseteruan serta saling murka, bahkan terkadang engkau dapati mereka saling membunuh.

Dan tidaklah engkau temui orang yang berpegang teguh dengan persatuan di atas al-Quran dan as-Sunnah melainkan engkau dapati mereka saling berdekatan, saling mencintai, saling menolong, saling membantu seolah mereka tubuh yang satu. Maka tidak ada kemaksuman kecuali bersatu di atas al-Quran dan as-Sunnah. Tidak ada persatuan melainkan dengan mengikuti al-Quran dan as-Sunnah. Adapun selain demikian maka perpecahan dan adzab.

Seperti kelompok yang selalu berdzikir setelah shalat tanpa tuntunan dari Rasulullah ﷺ, mereka melestarikannya dari masa ke masa… Hingga hilang sunnah Rasulullah ﷺ.

Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan menjelaskan dalam syariah Aqidah Wasithiyah, mereka dinamakan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah karena mereka berintisab kepada Sunnah Rasulullah ﷺ dan mereka bersatu untuk mengambil sunnah tersebut dhahir dan bathin. Baik dalam ucapan, amalan dan akidah. Mereka bersatu di atas kebenaran yang tegak berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah, dan mereka tidak berpecah belah dalam agama dan mengikuti ijmak salaful ummah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu dalam Majmu Fatawa menjelaskan slogan ahlul bid’ah adalah meninggalkan para salaf, sedangkan Ahlussunnah, mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta apa yang menjadi kesepakatan para sahabat dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. (Majmu’ Fatawa” 3/375).

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut Ayat 69:

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Maka, penting untuk bersungguh-sungguh mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari. Dan Allah ﷻ mengetahui kejujuran dan keteguhan hati kita dalam beramal. Karena fitnah bisa menyambar siapa saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Tidak ada jaminan keistiqomahan seseorang, meskipun sudah berilmu tinggi, kecuali yang dirahmati Allah ﷻ.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم