بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Daurah Al-Khor Sabtu Pagi – Masjid At-Tauhid
Syarah Riyadhus Shalihin Bab 51-4
🎙️ Ustadz Abu Hazim Syamsuril Wa’di, SH, M.Pd, PhD. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Syarah: Prof. Dr. Khalid Utsman Ats-Tsabt 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
🗓️ Al-khor, 18 Rajab 1446 / 18 Januari 2025



51 – باب الرجاء

Bab 51-4: Berharap kepada Allah ﷻ

📖 Hadits ke-5:

416 – وعن أَبي هريرة – أَوْ أَبي سعيد الخدري – رضي الله عنهما – شك الراوي – ولا يَضُرُّ الشَّكُّ في عَين الصَّحَابيّ؛ لأنَّهُمْ كُلُّهُمْ عُدُولٌ – قَالَ: لَمَّا كَانَ غَزوَةُ تَبُوكَ، أصَابَ النَّاسَ مَجَاعَةٌ، فقالوا: يَا رَسُول الله، لَوْ أَذِنْتَ لَنَا فَنَحرْنَا نَواضِحَنَا فَأكَلْنَا وَادَّهَنَّا ؟ فَقَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «افْعَلُوا» فَجاء عُمَرُ – رضي الله عنه – فَقَالَ: يَا رَسُول الله، إنْ فَعَلْتَ قَلَّ الظَّهْرُ، وَلَكِن ادعُهُمْ بفَضلِ أزْوَادِهِمْ، ثُمَّ ادعُ الله لَهُمْ عَلَيْهَا بِالبَرَكَةِ، لَعَلَّ الله أَنْ يَجْعَلَ في ذلِكَ البَرَكَةَ. فَقَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «نَعَمْ» فَدَعَا بِنَطْع فَبَسَطَهُ، ثُمَّ دَعَا بِفضلِ أزْوَادِهِمْ، فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَجيءُ بكَفّ ذُرَة وَيَجيءُ بِكَفّ تمر وَيجيءُ الآخرُ بِكِسرَة حَتَّى اجْتَمَعَ عَلَى النّطعِ مِنْ ذلِكَ شَيء يَسيرٌ، فَدَعَا رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – بِالبَرَكَةِ، ثُمَّ قَالَ: «خُذُوا في أوعِيَتِكُمْ» فَأَخَذُوا في أَوْعِيَتهم حَتَّى مَا تَرَكُوا في العَسْكَرِ وِعَاء إلاَّ مَلأوهُ وَأَكَلُوا حَتَّى شَبعُوا وَفَضَلَ فَضْلَةٌ فَقَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم: «أشْهَدُ أَنْ لا إلهَ إلاَّ اللهُ وَأنّي رَسُولُ الله، لا يَلْقَى الله بِهِما عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فَيُحْجَبَ عَنِ الجَنَّةِ». رواه مسلم.

416. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu atau dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhuma -yang merawikan Hadis ini ragu-ragu apakah dari Abu Hurairah atau dari Abu Said, tetapi keragu-raguan semacam ini tidak membahayakan shahihnya hadis dalam diri sahabat, sebab semua itu adalah orang-orang adil, katanya: “Ketika terjadi perang Tabuk, maka orang-orang sama menderita kelaparan, lalu mereka berkata: “Ya Rasulullah bagaimana andaikata Tuan izinkan saja kita menyembelih unta-unta kita, kemudian kita dapat bersama-sama makan dan berminyak -dengan lemaknya. Rasulullah ﷺ lalu bersabda: “Lakukanlah itu -yakni sembelihlah-.” Kemudian datanglah Umar Radhiyallahu’anhu lalu berkata: “Ya Rasulullah, jikalau Tuan membolehkan itu dilaksanakan, maka berkuranglah kendaraan yang dapat dinaiki, tetapi panggillah orang-orang itu dengan membawa sisa-sisa bekalnya sendiri, kemudian berdoalah kepada Allah untuk mereka agar mendapatkan keberkahan, barangkali Allah akan memberikan keberkahan dalam makanan mereka.” Rasulullah ﷺ lalu bersabda: “Ya.” Beliau ﷺ meminta didatangkan selembar kulit kering kemudian dibeberkannya, lalu menyuruh orang-orang itu meletakkan sisa-sisa bekalnya. Di situ ada seorang yang datang dengan membawa segenggam gandum, yang lainnya datang dengan segenggam kurma, yang lainnya pula dengan sekerat roti, sehingga berkumpullah di atas kulit tadi sekadar makanan yang amat sedikit. Selanjutnya Rasulullah mendoakan agar makanan itu mendapatkan keberkahan Allah, lalu beliau ﷺ bersabda: “Ambillah itu di masing-masing wadahmu.” Orang-orang sama mengambilnya di wadahnya sendiri-sendiri sehingga tidak sebuah wadah pun yang mereka tinggalkan di kalangan tentara itu melainkan sudah diisi penuh-penuh. Mereka dapat makan sampai kenyang dan masih ada sisa kelebihannya. Seterusnya Rasulullah ﷺ bersabda: “Saya menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya adalah Rasulullah. Tiada seorang hamba pun yang menemui kedua kalimat syahadat itu -setelah matinya nanti-, sedangkan ia tidak ragu-ragu, lalu ditolak dari masuk syurga -maksudnya orang yang diketahui mempunyai keyakinan yang mantap mengenai dua kalimat syahadat itu, pasti tidak terhalang untuk masuk syurga-.” (Riwayat Muslim)

📃 Penjelasan:

Perang Tabuk menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Rajab. Perang Tabuk juga menjadi peperangan terakhir yang diikuti Rasulullah ﷺ. Tabuk adalah sebutan untuk suatu tempat yang terletak antara Wadil Qura dan Syam. Perang ini disebut pula Ghazwah Al-Usrah yang artinya Perang Kesulitan. Keduanya disebutkan dalam dua hadits.

Kisah perang Tabuk tercatat dalam Al-Qur’an surat At-Taubah Ayat 117

لَّقَد تَّابَ ٱللَّهُ عَلَى ٱلنَّبِىِّ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ فِى سَاعَةِ ٱلْعُسْرَةِ مِنۢ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِّنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّهُۥ بِهِمْ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.

Perang Tabuk terjadi disebabkan karena penaklukan kota Makkah (fatḫu makkah) yang merupakan puncak kemenangan bagi umat Islam. Makkah sudah berada dalam kekuasaan Muslim dan orang-orang musyrik berbondong-bondong memeluk Islam.

Namun masih ada kekuatan besar imperium Romawi yang menjadi ancaman. Ternyata kabar rencana penyerangan itu terdengar ke telinga umat Muslim kendati masih samar-samar. Sadar bahwa Romawi merupakan imperium raksasa paling ditakuti pada masanya, membuat masyarakat Muslim di Madinah gelisah. Khawatir jika tiba-tiba Romawi datang menggempur mereka dan meluluhlantakkan Madinah.

Rasulullah ﷺ menyeru para sahabatnya untuk berangkat dan memberi tahu tempat yang hendak mereka tuju saat Perang Tabuk.

Kepada mereka semua Rasulullah ﷺ menyuruh bersedekah dan menganjurkan mereka berinfak dan memberi bekal kepada yang tidak punya bekal saat keberangkatan.

Para sahabat Rasulullah ﷺ pun berdatangan dengan membawa sedekah yang banyak.

Abu Bakar Ash-Shiddiq, menyerahkan seluruh hartanya senilai 40.000 dirham, maka Rasulullah bertanya kepadanya: “Apa yang kamu sisakan untuk keluagamu?”

Abu Bakar menjawab: “Aku sisakan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.”

Selanjutnya, datanglah Umar membawa separuh hartanya. Rasulullah bertanya kepadanya: “”Adakah sesuatu yang kamu sisakan untuk keluargamu?”

“Ya, separuh hartaku,” jawab “Umar.

Abdurahman bin ‘Auf membawa 200 uqiyah. Kemudian ada Ashim bin Adi bershadagah satu wasaq kurma dan juga Utsman membekali sepertiga dari seluruh balatentara.

Pada saat itu terjadi pada musim panas (paceklik). Dan orang-orang munafik mencela sedekah yang sedikit.

Sekalipun begitu banyak sumbangan yang berhasil terkumpul, ternyata belum mencukupi untuk pasukan sebanyak itu. Hingga para sahabat menganjurkan Rasulullah ﷺ dengan kalimat yang lemah lembut untuk menyembelih unta seperti dalam hadits di atas.

Meskipun telah mendatangi kawasan Tabuk, pihak musuh kemudian mengajak berdamai dengan membayar upeti. Dengan ini, kemenangan berada di pihak kaum Muslim, kendati tidak sampai terjadi pertempuran. Sejak saat itu, pasukan Muslim semakin digdaya karena berhasil mengalahkan imperium raksasa Romawi. Kabilah-kabilah Arab yang sebelumnya mendukung Romawi pun kini bergabung bersama pasukan Muslim.

Berkah

Pada hadits di atas Rasulullah ﷺ mendo’akan keberkahan pada makanan yang sedikit hingga mencukupi untuk orang yang banyak.

Dalam bahasa Arab, berkah bermakna tetapnya sesuatu, dan bisa juga bermakna bertambah atau berkembangnya sesuatu.

Kita dianjurkan untuk mendo’akan keberkahan kepada orang lain baik harta maupun jiwanya.

Adab Sahabat dalam Meminta Izin

Umar mengatakan “Jika engkau menghendaki Ya Rasulullah…” kata ‘Ya… Rasulullah” ini adalah ucapan yang sangat sopan.

Kita disuruh sopan kepada orang yang lebih tua, yang alim, pemuka adat atau pemimpin dengan kalimat yang sopan bukan dengan kata-kata yang rendah. Yaitu dengan uslub menawarkan (Al-Irdh) bukan kalimat perintah. Seperti kasih aku makan malam, kasih aku buku, dan lainnya,

Pentingnya Kalimat Tauhid yang Kuat

Tiada seorang hamba pun yang menemui kedua kalimat syahadat itu -setelah matinya nanti-, sedangkan ia tidak ragu-ragu, lalu ditolak dari masuk syurga -maksudnya orang yang diketahui mempunyai keyakinan yang mantap mengenai dua kalimat syahadat itu, pasti tidak terhalang untuk masuk syurga-.

من قال لا إله إلا اللهُ دخل الجنَّةَ

“barangsiapa yang mengatakan Laa ilaaha illallah pasti masuk surga”

Ada pengharapan masuk surga bagi yang mengucapkan dua kalimat syahadat dengan yakin. Dan ada pengharapan dari perkataan Umar: barangkali Allah akan memberikan keberkahan dalam makanan mereka.

🏷️ Fiqhul Hadits:

1. Dianjurkan bagi pemimpin untuk menemani tentaranya dalam peperangan agar menjadi penolong bagi mereka.
2. Adabnya para sahabat bersama Nabi ﷺ dimana mereka meminta idzin kepadanya pada apa yang mereka sukai untuk dikerjakan. Begitulah juga bagi masyarakat tidak boleh bertindak kecuali dengan idzin pemimpin dari apa yang ditimbulkan dari apa yang menyakiti orang lain atau kemudharatan.
3. Lurusnya pendapat Umar dan baiknya dalam pengaturan serta kuatnya pengetahuan beliau.
4. Kehidupan para pendahulu yang pertama dimana bermusyawarah dan berdiskusi, hingga Allah memberikan hidayah kepada mereka.
5. Tawadhunya Nabi ﷺ hingga mendengarkan pendapat Umar dan menyetujuinya.
6. Anjuran untuk saling membantu antara kaum muslimin hingga mereka datang dengan makanan yang ada pada mereka.
7. Tetapnya mukjizat Nabi ﷺ dan banyaknya makanan terjadi pada Nabi ﷺ lebih dari sekali.
8. Menjelaskan tentang keutamaan kalimat tauhid, bahwasanya dia itu kunci surga selama pelakunya tidak ragu-ragu padanya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم