Kitab Tauhid

A. Dalam bidang bisnis atau pekerjaan Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disem-bunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi.” […]

A. Hukum Menyambut dan Bergembira dengan Hari Raya Mereka Sesungguhnya di antara konsekuensi terpenting dari sikap membenci orang-orang kafir ialah menjauhi syi’ar dan ibadah mereka. Sedangkan syi’ar mereka yang paling besar adalah hari raya mereka, baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Maka orang Islam berkewajiban menjauhi dan meninggalkannya. Ada seorang lelaki yang datang kepada […]

Menyayangi Dan Memusuhi Para Ahli Maksiat Penjelasan di atas adalah tentang pemberian wala’ kepada sesama mukmin sejati dan permusuhan kepada kafir sejati. Adapun golongan ketiga yaitu orang mukmin yang banyak melakukan dosa besar, pada dirinya terdapat iman dan kefasikan, atau iman dan kufur kecil yang tidak sampai pada tingkat murtad. Bagaimana hukumnya dalam hal ini?! […]

Beberapa Contoh Tentang Setia Dan Memusuhi Karena Allah 1. Sikap Nabi Ibrahim Alaihissalam dan pengikutnya terhadap kaumnya yang kafir. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa […]

Mudahanah dan kaitannya dengan al-wala’ wal bara’ Mudahanah artinya berpura-pura, menyerah dan meninggalkan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar serta melalaikan hal tersebut karena tujuan duniawi atau ambisi pribadi. Maka berbaik hati, bermurah hati atau berteman dengan ahli maksiat ketika mereka berada dalam kemaksiatannya, sementara ia tidak melakukan pengingkaran padahal ia mampu kelakukannya maka itulah mudahanah. […]

Definisi al-wala’ wal bara’ Wala’ adalah kata mashdar dari fi’il “waliya” yang artinya dekat. Yang dimaksud dengan wala’ di sini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka. Sedangkan bara’ adalah mashdar dari bara’ah yang berarti memutus atau memotong. Maksudnya di sini ialah […]

Sesungguhnya iman dengan asma’ dan sifat Allah sangatlah berpengaruh baik bagi perilaku individu maupun jamaah dalam mu’amalah-nya dengan Allah dan dengan makhluk. A. Pengaruhnya Dalam Bermu’amalah Dengan Allah Jika seseorang mengetahui asma’ dan sifatNya, juga menge-tahui madlul (arti dan maksud)nya secara benar, maka yang demikian itu akan memperkenalkannya dengan Rabb-nya beserta keagungan-Nya. Sehingga ia tunduk […]

Pertama: Asma’ Husna Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma’ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-A’raf: 180) Ayat yang agung ini menunjukkan hal-hal berikut: 1. Menetapkan nama-nama (asma’) […]

A. Makna Tauhid Asma’ Wa Sifat Yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatNya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah RasulNya Shallallaahu alaihi wa Salam menurut apa yang pantas bagi Allah Subhannahu wa Ta’ala, tanpa ta’wil dan ta’thil, tanpa takyif, dan tamtsil, berdasarkan firman Allah Subhannahu wa Ta’ala : “Tidak ada sesuatu pun yang serupa […]

A. Definisi Tingkatan Dien Dien adalah keta’atan. Dien juga disebut millah, dilihat dari segi keta’atan dan kepatuhan kepada syari’at. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19) Sedangkan tingkatan dien itu adalah: 1. Islam Menurut bahasa, Islam berarti masuk dalam kedamaian. Sedangkan menurut syara’ Islam berarti […]