بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab: 𝕀𝕘𝕙𝕠𝕥𝕤𝕒𝕥𝕦𝕝 𝕃𝕒𝕙𝕗𝕒𝕟 𝕄𝕚𝕟 𝕄𝕒𝕤𝕙𝕠𝕪𝕚𝕕𝕚𝕤𝕪 𝕊𝕪𝕒𝕚𝕥𝕙𝕒𝕟
(Penolong Orang yang Terjepit – Dari Perangkap Syaitan)
Karya: Ibnul Qayyim al-Jauziyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱.
Pemateri: Ustadz Isnan Efendi, Lc. MA. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan: 20 Rabi’ul Awal 1447 / 12 September 2025


Facebook video: Assunnah Qatar atau

https://ia600902.us.archive.org/6/items/kumpulan-kajian-assunnah-qatar/Ighatsatul%20Lahfan%20-%2012092025%20-%20Ustadz%20Isnan%20Efendi.mp3?_=1

Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu mendoakan akan kebaikan dan keamanan negeri-negeri kaum muslimin, terutama negeri kita, karena do’a adalah senjata kaum muslimin.

Sebelumnya telah dijelaskan masalah fitnah yang menimpa kaum muslimin yaitu fitnah dunia dan fitnah agama.

Makna Rahmat dan Jenis-jenisnya

Hal yang perlu diketahui dalam masalah ini adalah bahwasanya rahmat yaitu suatu keadaan yang memerlukan sampainya manfaat dan maslahat kepada hamba, meskipun ia membencinya atau menderita karenanya.

Inilah rahmat dalam arti yang sesungguhnya. Karena itu, orang yang paling mengasihimu (merahmatimu) adalah orang yang (menurut anggapanmu) menyusahkanmu karena ia berupaya keras menyampaikan maslahat kepadamu, dan menolak bahaya dari dirimu, (Yang paling awal adalah orang tua kita).

Maka dari itu, termasuk kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya adalah ia memaksa anak tersebut agar mencari ilmu dan mengamalkannya. Dan untuk itu, terkadang anak itu menderita karena dipukul oleh ayahnya atau karena diberi tindakan lainnya. Orangtua itu melarang berbagai keinginan anaknya yang bisa mendatangkan bahaya.

Demikianlah, dan jika sang ayah tersebut meremehkan urusan anaknya, maka itu pertanda sedikitnya kasih sayang orangtua tersebut terhadap anaknya. Meskipun dalam anggapannya ia merasa menyayanginya dan memberikan segala-galanya demi kenikmatan anaknya. Yang demikian itu adalah rahmat (kasih sayang) yang berdasarkan kebodohan, seperti yang terkadang terjadi pada ibu (yang terlalu memanjakan anaknya).

Ujian dan Cobaan adalah Rahmat-Nya

Karena itu, di antara kesempurnaan rahmat Allah, Yang Maha Penyayang di antara para penyayang adalah dengan menimpakan berbagai macam cobaan kepada hamba-Nya; Dia Maha Mengetahui tentang maslahat hamba-Nya. Maka, pemberian cobaan atasnya, serta pelaranganNya dari menyalurkan berbagai syahwat dan keinginannya, adalah termasuk rahmat-Nya kepada hamba-Nya. Tetapi, karena kebodohan dan kezalimannya, hamba itu berprasangka buruk atas ujian Tuhannya, ia tidak mengerti kebaikan Allah atasnya karena ujian dan cobaan yang ditimpakan-Nya. Ini adalah karena kesempurnaan rahmat-Nya atas hamba, bukan karena kebakhilan-Nya kepadanya. Betapa tidak, Dialah Dzat Yang Maha Pengasih dan Dermawan, yang memiliki segala bentuk kedermawanan. Seandainya dipersandingkan kedermawanan segenap makhluk dengan kedermawanan-Nya, maka kedermawanan mereka itu lebih hina daripada seberat atom di sisi gunung dan segenap pasirnya.

Termasuk bentuk kasih sayang Allah terhadap para hamba-Nya yaitu la memberi ujian berupa berbagai perintah dan larangan sebagai bentuk rahmat dan penjagaan, tidak karena suatu hajat, sehingga la memerintah kepada mereka, sebab Dia Mahakaya dan Maha Terpuji. Dan apa yang dilarang-Nya bukanlah suatu bentuk kebakhilan daripada-Nya, tetapi justru karena kedermawanannya.

Beratnya Kehidupan adalah Bagian dari Rahmat-Nya

Termasuk kasih sayang Allah adalah la menjadikan kehidupan ini tampak rumit dan keruh, sehingga manusia tidak betah di dalamnya, tidak merasa tenang tinggal di dalamnya, lalu menjadi benci terhadap kenikmatan abadi di kampung akhirat dan berada di sisi-Nya. Ya, karena itulah sehingga Allah menggiring mereka dengan berbagai cobaan dan ujian, la melarang mereka untuk memberi, menguji untuk menyelamatkan dan mematikan untuk menghidupkan.

Peringatan Allah ﷻ akan Siksa-Nya adalah Bagian dari Rahmat-Nya

Termasuk rahmat Allah atas segenap hamba-Nya adalah la memperingatkan mereka dari siksa-Nya, sehingga mereka tidak sombong, lalu memperlakukan-Nya dengan sesuatu yang tidak selayaknya. Allah befirman,

وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفْسَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ

dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (QS Ali Imran ayat 30).

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم