Kategori Artikel Keluarga Islam

Keluarga Islam

Hadits-hadits Tentang Tidur dan Shalat Malam Nabi

Tidur Nabi shallallahu alaihi wasallam

عن البراء رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أخذ مضجعه قال: (( اللهم باسمك أحيا وباسمك أموت ))، وإذا استيقظ، قال: (( الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور))

Tidur dan Shalat NabiDari Bara radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallâhu alaihi wa sallam jika hendak tidur, ia berkata : " Ya Allah dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati ( tidur ) ". Jika ia bangun mengucapkan : " Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kita setelah mematikan kita, dan kepada-Nya lah dikumpulkan ". (HR Muslim 2711)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata : Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

(( إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِى ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ الصَّالِحِينَ ))

"Jika salah seorang diantara kalian hendak tidur maka hendaklah mengibas tempat tidurnya dengan ujung kainnya, karena ia tidak tahu apa yang ada di tempat tidurnya selepas ia tinggalkan. Kemudian hendaklah ia mengucapkan : Dengan menyebut nama-Mu wahai Tuhanku aku meletakkan tubuhku, dan dengan menyebut nama-Mu aku mengangkatnya, jika Engkau memegang jiwaku ( mematikannya ) maka rahmatilah ia, jika Engkau melepaskannya ( tetap hidup ) maka jagalah dengan penjagaan yang dengannya Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih"._ HR. Al-Bukhari ( 6320 ) dan Muslim (64 – 2714). Ini riwayat al-Bukhari.

Dari Aisyah radhiyallahu anha:

(( أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ )).

"Bahwa Nabi jika hendak tidur ke tempat tidurnya setiap malam ia mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian meniup keduanya, lalu membaca pada keduanya : qul huwallahu ahad ( al-ikhlas ), qul'audzu birabbil falaq ( al-falaq ), dan qul 'audzu birabbinnas ( an-Naas ), kemudian mengusapkan keduanya ke bagian tubuhnya yang terjangkau, dimulai dari kepalanya, lalu wajahnya serta bagian depan tubuhnya. Ia melakukan hal itu 3 ( tiga ) kali ". (HR. al-Bukhari (5017) )

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata :

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأَتَانِى آتٍ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَصَّ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . وَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم : (( صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ )).

"Aku dijadikan sebagai penjaga zakat Ramadhan ( zakat fitrah ). Kemudian ada yang mendatangi aku, kemudian ia mengambil makanan, maka akupun menangkapnya, dan aku berkata : " akan aku adukan kamu kepada Rasulullah. Lalu orang itu bercerita ( tentang keadaannya ), kemudian ia berkata : " jika engkau hendak tidur maka bacalah ayat kursi, Allah akan selalu menjagamu, dan syetan tidak akan mendekat kepadamu hingga shubuh. Nabi bersabda : " Ia jujur kepadamu, meskipun ia tukang bohong, itulah syetan ". ( HR. al-Bukhari (5010)).

Dari Bara bin Azib radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallâhu alaihi wa sallam berwasiat kepada seseorang (sahabat) :

(( إِذَا أَرَدْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلِ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِى إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ . فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ )).

"Jika kamu hendak tidur, maka ucapkanlah : " Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, dan aku sandarkan diriku kepada-Mu, dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku jadikan punggungku berlindung kepada-Mu, berharap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelematakan diri daripada-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan, dan beriman kepada Nabi-Mu yang Engaku utus. Jika Engkau wafatkan aku, wafatkanlah aku dalam keadaan fitrah ". ( HR. al-Bukhari (6313)).

Sholat Malam Nabi shallallahu alaihi wasallam

عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ رَقَدَ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَاسْتَيْقَظْ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ وَهُوَ يَقُوْلُ : إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ. فَقرَأَ هَؤَلَآءِ الْآيَاتِ حَتَّى خَتَمَ السُّوْرَةَ، ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَأَطَالَ فِيْهِمَا الْقِيَامَ وَالرُّكُوْعَ وَالسُّجُوْدَ، ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ ، ثُمَّ فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سِتَّ رَكَعَاتٍ، كُلَّ ذَلِكَ يَسْتَاكُ وَيَتَوَضَّأُ وَ يَقْرَأُ هَؤُلَآءِ الْآيَاتِ ، ثُمَّ أُوْتَرَ بِثَلَاثٍ، فَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ فَخَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ، وَهُوَ يَقُوْلُ: (( اللهم اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرً،ا اللهم أَعْطِنِيْ نُوْرًا ))

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma bahwa ia tidur di samping Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah bangun, bersiwak, dan berwudhu, kemudian beliau membaca :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". Beliau membaca ayat-ayat tersebut hingga akhir surat, kemudian ia bangun melakukan shalat 2 (dua) rakaat. Ia berlama-lama berdiri, ruku dan sujud dalam dua rakaat itu. Kemudian beranjak tidur hingga mendengkur. Kemudian melakukan shalat lagi 3 ( tiga ) kali, 6 ( enam ) rakaat. Semua shalatnya dengan bersiwak, berwudhu dan membaca ayat-ayat tersebut (ali Imran: 190 hingga akhir surat ).

Kemudian shalat witir 3 ( tiga ) rakaat. Kemudian muadzin mengumandangkan adzan maka ia pun keluar untuk shalat ( berjamaah di masjid ), seraya mengucapkan (doa) : "Ya Allah, jadikan cahaya dalam hatiku, dan pada lisanku, dan jadikan pada pendengaranku cahaya, dan jadikan pada penglihatanku cahaya, dan jadikan cahaya dari belakangku, dan cahaya dari depanku, dan jadikan cahaya dari atasku, dan cahaya dari bawahku, Ya Allah berikanlah aku cahaya ". (HR. al-Bukhari ( 6216) dan Muslim ( 191- 763 ). Ini riwayat Muslim.)

Dzikir Nabi ketika bangun tahajjud

عَنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ: (( اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ، أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَ النَّارُ حَقٌّ ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ )).

Dari Thawus, ia mendengar Ibnu Abbas berkata : " Nabi shallallahu alaihi wasallam jika bangun malam shalat tahajud, beliau mengucapkan : "Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, Engkau pendiri langit dan bumi dan siapa saja yang ada diantara didalamnya, dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi dan siapa saja yang ada di dalamnya, dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja ( Pemilik ) langit dan bumi, dan bagi-Mu segala puji, Engkaulah kebenaran, dan janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para Nabi itu benar, Muhammad itu benar, hari kiamat itu benar. Ya Allah aku berserah diri kepada-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, kembali kepada-Mu, karena-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah aku atas apa yang telah aku perbuat dan yang akan aku perbuat, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkau lah yang dahulu dan Engkau lah yang terakhir, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau ". (HR. al-Bukhari (6317) dan Muslim (199 – 769 ). Ini riwayat al-Bukhari.)

Mungkin ada orang yang mengatakan hadits ini panjang, kami tidak mungkin bisa menghafalnya. Kita katakan : "Semoga Allah memberkahimu, letakkan kertas yang ditulisi doa ini di tempat tidurmu ".

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْف : سَأَلْتُ عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، بِأَيِّ شَيْءٍ كاَنَ نَبِيُّ اللهِ r يَفْتَتِحُ صَلَاتَهُ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ ؟ قَالَتْ: كاَنَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ افْتَتَحَ صَلَاتَهُ: (( اللهم رَبَّ جِبْرَائِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَإِسْرَافِيْلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كاَنُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ، اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ )).

Dari Abdurrahman bin Auf : " Aku bertanya kepada Aisyah ibunda kaum mukmin : Bacaan apa yang dibaca Nabi dalam iftitah pada shalat malam ? Aisyah menjawab : JIka Nabi bangun shalat malam, beliau membaca do'a iftitah : "Ya Allah Tuhan Jibril, dan Mikail, dan Israfil, yang menciptakan langit dan bumi, mengetahui yang ghaib dan yang nampak, Engkau menghukumi perkara hamba-hamba-Mu yang mereka perselisihkan, berikanlah aku petunjuk kebenaran dengan izin-Mu pada apa yang mereka perselisihkan, sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki menuju shiratal mustaqim ( jalan yang lurus )". HR. Muslim (770)

Hendaknya doa iftitah ini juga dibaca ketika shalat tarawih dan shalat malam di bulan Ramadhan yang berkah.

Ikuti kajian materi ini bersama Ustadz Syukron Habibie Hafidzahullah:

go-sunnah

Mailing List

Masukan email anda:


Mailing List Assunnah-Qatar, adalah sebuah model media virtual yang diupayakan untuk menghidupkan sunnah, berdasarkan manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang sesuai dengan apa yang dipahami oleh As-Salafus As-Shalih, insya Allahu Ta'ala. Oleh karena itulah, menjadi sesuatu yang niscaya agar kita meniti manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Update Artikel

Masukan email anda:

Join us on facebook 16 Facebook